Metode SAW dan Profile Matching Dalam Menentukan Karyawan Terbaik
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Pemilihan karyawan terbaik yang berjalan saat ini pada perusahaan yang diteliti yaitu dengan cara keterwakilan karena terbatasnya waktu dan banyaknya jumlah karyawan, masing-masing departemen mewakilkan satu orang karyawan untuk mengikuti pemilihan karyawan terbaik sehingga cara ini tidak objektif karena tidak sesuai dengan data karyawan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu adanya sistem pendukung keputusan dalam penentuan karyawan terbaik berdasarkan beberapa aspek pendukung didalamnya yaitu disiplin, pengalaman kerja, lama bekerja, kerja team, prestasi dan loyalitas serta kriteria-kriteria yang harus dipertimbangkan dalam penentuan karyawan terbaik. Oleh karena itu peneliti menggunakan perbandingan metode SAW dan Profile Matching yang dapat membantu dalam penentuan karyawan terbaik serta memberikan waktu yang lebih efektif dan efisien dalam penentuan karyawan terbaik. Metode SAW merupakan metode yang dapat mengurangi kesalahan-kesalahan atau mengoptimalkan dalam penafsiran untuk pemilihan nilai tertinggi dan terendah dan metode Profile Matching salah satu metode yang digunakan pada Multi Atribute Decision Making (MADM) dengan melihat solusi/alternatif terdekat sebagai pendekatan kepada solusi ideal dalam perangkingan. Dalam penerapan metode SAW dan Profile Matching dalam penentuan karyawan terbaik dapat di ketahui bahwa metode PM lebih defektif dibandingkan dengan metode SAW. Hasil SAW adalah 0.892 sedangkan PM adalah 4.36
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.